Justru Kivlan Zen yang Mau Dibunuh
Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen diduga kuat oleh polisi telah merencanakan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional – seperti Menkopolhukam Wiranto,quickq是什么意思 Kepala BIN Budi Gunawan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, mantan Kadensus 88 Antiteror Gories Mere – serta Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.
Terkait masalah ini, kuasa hukum Kivlan, Muhammad Yuntri, justru meminta Polri agar terbuka dalam penanganan kasus ini. Dia justru mempertanyakan profesional Polri dengan melakukan gelar perkara dalam kasus ini.
"Inginnya polisi terbuka, kerja mereka kan promoter ya, profesional modern dan terpercaya. Sampai saat ini tidak pernah dilakukan gelar perkara untuk menguji apakah polisi ini mempunyai barang bukti yang benar. Kenapa begitu?," kata Yuntri kepada wartawan, Rabu 12 Juni 2019.
Ia menegaskan hal yang dituduhkan pada mantan Kepala Staf Kostrad itu tidaklah benar. Alih-alih merencanakan pembunuhan, Yuntri justru menyebut justru kliennya yang jadi target pembunuhan.
Menurut Yuntri, kesaksian tersangka dalam video yang diputar saat konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Selasa 11 Juni 2019 jauh berbeda dengan kenyataannya. Termasuk kesaksian tersangka berinisial HK alias Iwan.
"Sampai saat ini kita mau ketemu Iwan enggak bisa, dikhawatirkan cerita Iwan dengan yang kami terima dari Pak Kivlan itu berbeda. Iwan justru datang ke Pak Kivlan mengatakan bahwa Pak Kivlan mau dibunuh oleh empat orang itu," ujar Yuntri.
Yuntri juga sempat menyinggung soal kepemilikan senjata api ilegal yang dituduhkan ke kliennya. Kata dia, tersangka Iwan menawarkan senpi untuk dipakai melakukan perburuan di rumah Kivlan yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Hal itu mengingat kawasan sekitar kediaman Kivlan di sana masih banyak babi hutan.
"Karena rumah Pak Kivlan di Gunung Picung di Bogor, maka itu kan masih ada hutan-hutannya banyak babi. Iwan bilang ini ada senjata Pak. Pak Kivlan bilang itu bukan untuk bunuh babi, tapi bunuh tikus," katanya.
Terakhir, Yuntri juga menyebut soal adanya penyerahan uang sebesar 15.000 Dollar Singapura. Yuntri mengatakan uang tersebut diberikan untuk demo, namun bukan untuk aksi 21-22 Mei 2019. Tapi unjuk rasa saat momentum Supersemar.
"Berbarengan itu kan ada peringatan Supersemar. Dia diberikan uang untuk demo sekitar SGD 15 ribu atau Rp150 juta. Enggak tahu melaksanakan atau tidak, tiba-tiba sekarang ini muncul dan ceritanya malah dibalik yang dibikinnya pengakuan dari polisi," katanya lagi. (ren)
-
Harga Minyak Rebound Menyusul Keputusan OPEC7 Makanan Tinggi Kalsium, Cocok Untuk Lansia Hindari Keropos TulangCara Bikin Alpukat Cepat Matang, Pakai Merica Hingga Tusuk GigiAhmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara, Apa Kata Fadli Zon?Pramugari Bocorkan Waktu Terbaik untuk Terbang Tanpa DelayRI Sampaikan ke Singapura Cara Terbaik Selesaikan Isu Tarif ASErina Gudono Tersipu Malu Saat Diberi Lambang Hati Dari Kaesang di Kopdarnas PSIJangan CobaThailand Bangun Kereta Cepat Langsung ke China Lewat LaosFOTO: Svargabumi Borobudur, Wisata Instagenic di Tengah Sawah Magelang
下一篇:Sidang Praperadilan Kivlan Zen Ditunda, Apa Alasannya?
- ·Begini Cara Nunung Dapatkan Sabu: Serah Terima di Gerbang
- ·Ditegur KPK, Ditjen PAS Akui Kelalaian Sipir Lapas Sukamiskin
- ·Thailand Rebut Kembali Mahkota Raja Pariwisata ASEAN dari Malaysia
- ·HP Wartawan Dirampas Keamanan RS Eka Hospital Saat Peliputan
- ·Proses Tes Kesehatan Prabowo
- ·Robot Damkar DKI Disorot PSI, KPK Turun Tangan Dong!
- ·Apa yang Terjadi Jika Makan Alpukat Setiap Hari?
- ·出国必须要高考成绩吗?
- ·Saut Situmorang Datangi PMJ, Bakal Beri Keterangan Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK
- ·5 Kuliner Autentik China, Muslim Friendly Jangan Sampai Dilewatkan
- ·Kamu Termasuk Penerima Bansos PKH Bulan September 2023? Cek Statusnya di Sini
- ·Erina Gudono Tersipu Malu Saat Diberi Lambang Hati Dari Kaesang di Kopdarnas PSI
- ·Anies Kunci Jakarta, Mensos Buka
- ·Erina Gudono Tersipu Malu Saat Diberi Lambang Hati Dari Kaesang di Kopdarnas PSI
- ·Elektabilitas Erick Thohir Tertinggi sebagai Cawapres di Jatim Menurut Survei PRC
- ·Jangan Kebablasan, Makan Kacang Berlebihan Juga Ada Efek Sampingnya
- ·Harga Emas Melemah Akibat Penguatan Dolar dan Ketidakpastian Tarif AS
- ·Awas, 6 Kelompok Ini Sebaiknya Hindari Makan Pepaya
- ·Mendag Tunjukkan Kunci Hadapi Tantangan Geoekonomi dan Jadikan ASEAN Lebih Tangguh
- ·Polisi Tak Ungkap Penyebab 9 Korban Tewas, Amnesty Internasional Kecewa
- ·Rafael Alun Jalani Sidang Putusan Sela Terkait Kasus Gratifikasi dan TPPU Hari Ini
- ·Eggi Sudjana Kembali Diperiksa
- ·Rahasia Panjang Umur Sampai 100 Tahun, Ternyata Berkebun
- ·Kasus Dugaan Korupsi di Kementan Naik Penyidikan, KPK Pastikan Sudah Ada Tersangka
- ·Terancam Pidana, Anies Justru Untung Besar
- ·高考后美国留学条件有哪些?
- ·Emiten Otomotif Milik Saratoga (MPMX) Tebar Dividen Ratusan Miliar ke Investor, Cek Jadwalnya!
- ·Penumpang Harus Paham, Ada Etika Rebahkan Kursi Pesawat
- ·Ditegur KPK, Ditjen PAS Akui Kelalaian Sipir Lapas Sukamiskin
- ·Robot Damkar DKI Disorot PSI, KPK Turun Tangan Dong!
- ·6 Jaksa Turun Tangan Periksa Berkas Perkara Firli Bahuri yang Tebalnya Hampir 1 Meter
- ·Awas, 6 Kelompok Ini Sebaiknya Hindari Makan Pepaya
- ·Berdiri Bisa Bakar Kalori, Ampuh Turunkan Berat Badan?
- ·Bawaslu Khawatir ASN Tidak Netral Jelang Pemilu 2024
- ·Jawaban Kemenkumham Soal Novanto: Bukan Pelesiran, Tapi Hilang dari RS
- ·Fasilitas Umum yang Ditutup Anies Baswedan Selama PSBB Total