您的当前位置:首页 > 百科 > Pertamina Bukukan Pendapatan Rp 1.194 Triliun Sepanjang 2024 正文
时间:2025-06-14 12:14:16 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Pertamina (Persero), mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar ata quickq入口
PT Pertamina (Persero), mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar atau setara dengan Rp 1.194 triliun dan laba bersih sebesar US$ 3,13 miliar atau setara dengan Rp 49,54 triliun sepanjang tahun 2024.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, meski terdapat tantangan cukup besar perusahaan masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun 2024.
"Meskipun menghadapi tantangan berat, Pertamina tetap mampu membukukan laba bersih positif. Total laba mencapai USD3,4 miliar atau sekitar Rp54,6 triliun, dengan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp49,5 triliun," ujar Emma dalam konferensi pers Capaian Kinerja di Jakarta, Jumat (13/06/2025).
Baca Juga: Gelar RUPS, Pertamina Umumkan Restrukturisasi Direksi dan Catatan Kinerja Positif Sepanjang 2024
Meski begitu, laba bersih yang diperoleh Pertamina tidak sementereng dengan capaian yang diperoleh pada tahun 2023. Dimana jika dibandingkan dengan tahun 2023 laba perusahaan turun sekitar 29%.
Hal tersebut terjadi karena tekanan terhadap kinerja keuangan terjadi di tengah tantangan global sektor minyak dan gas, termasuk volatilitas harga minyak mentah (ICP), spread, MOPS, dan fluktuasi nilai tukar yang tidak sepenuhnya tersedia untuk referensi pada tahun 2024.
Penurunan laba tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan konsolidasian dan EBITDA. Total pendapatan Pertamina pada 2024 tercatat sebesar USD75,33 miliar (Rp1.194 triliun), sedikit lebih rendah dibandingkan 2023 yang mencapai USD75,8 miliar (Rp1.207,42 triliun). EBITDA juga terkoreksi tajam dari USD14,36 miliar menjadi USD10,79 miliar (Rp171,04 triliun).
Baca Juga: Masuk Dalam Jajaran Komisaris Pertamina, Ini Profil Todotua Pasaribu
Emma mengatakan pada tahun 2024 perusahaan mencatatkan EBITDA sebesar US$ 10,79 miliar. data tersebut sudah memperhitungkan penurunan nilai (impairment) pada subholding kilang akibat kondisi cracks margin yang melemah.
Sedangkan Impairment yang dibukukan mencapai sekitar USD1,4 miliar, masih lebih rendah dibandingkan beberapa National Oil Company (NOC) dan International Oil Company (IOC) lain yang mencatatkan impairment hingga US$ 2 miliar.
"Impairment tersebut masih dalam kategori manageable, dan mitigasi yang dilakukan cukup berhasil," tutupnya.
Famos Eco Wood Kembangkan Kayu Jadi Bioenergi Masa Depan2025-06-14 12:06
伦敦大学金史密斯学院在哪里2025-06-14 11:33
FOTO: Busana2025-06-14 11:19
Antisipasi Kasus Pemilu 2019, KPU Minta KPPS Tes Kesehatan Mendasar2025-06-14 11:16
Tersangka Talent Kelas Bintang Virly Virginia dan Bima Prawira Datangi Ditkrimsus PMJ2025-06-14 11:14
Daftar Jajanan Indonesia dengan Lemak Trans Tinggi Menurut WHO2025-06-14 10:52
读艺术设计,英国好的大学有哪些?2025-06-14 10:40
Gaet Lebih Banyak Turis RI, Macao Gelar Roadshow Wisata di Jakarta2025-06-14 10:28
Ternyata Ini yang Harus Dilakukan dan Dilarang saat Masa Tenang Pemilu2025-06-14 10:14
Mencicip Masakan si Mbah ala Omah Yung Ginah di Tanah Sunda2025-06-14 10:02
Polri Blokir 10 Ribu Website Judi Online Sepanjang 20232025-06-14 11:56
英国皇家艺术学院录取条件2025-06-14 11:48
读艺术设计,英国好的大学有哪些?2025-06-14 11:32
Pengacara Firli Bahuri Akui Apartemen di Dharmawangsa Belum Dilaporkan ke LHKPN2025-06-14 11:05
Debat Malam Ini, Ganjar Disebut Bakal Sampaikan Gagasan Mendorong Kerjasama Luar Negeri2025-06-14 10:59
NYALANG: Taman Bunga dari Utara2025-06-14 10:57
VIDEO: Melihat Rekor Baguette Terpanjang di Dunia, Nyaris 150 Meter2025-06-14 10:38
Daftar Jajanan Indonesia dengan Lemak Trans Tinggi Menurut WHO2025-06-14 10:32
Anies Baswedan Ucapkan Selamat HUT ke2025-06-14 10:25
Jadwal Debat Cawapres 2024: Tema Debat Hingga Link Streaming2025-06-14 09:30