首页 > 娱乐
Pakar: Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi karena Konsumsi Hewan Ternak
发布日期:2025-05-27 06:43:47
浏览次数:459
Jakarta,怎么下载quickq苹果版 CNN Indonesia--

Anda mungkin berpikir bahwa resistensi antibiotikbisa terjadi hanya karena manusia mengonsumsi antibiotik tanpa aturan. Ternyata pandangan itu keliru.

Pada kenyataannya, resistensi antibiotik bahkan bisa juga terjadi karena konsumsi hewan ternak, mulai dari ikan, ayam, kambing, sapi, bahkan lele. Bagaimana ini bisa terjadi?

Pakar: Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi karena Konsumsi Hewan Ternak

Pakar: Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi karena Konsumsi Hewan Ternak

Koordinator Udayana One Health Collaboration Center (OHCC) Ni Nyoman Sri Budayanti menyebut manusia bisa mengalami resistensi antibiotik ketika mengonsumsi hewan ternak yang diberi antibiotik. Terutama jika antibiotik yang diberikan kepada hewan ternak tidak sesuai resep atau bahkan kelebihan dosis.

Pakar: Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi karena Konsumsi Hewan Ternak

ADVERTISEMENT

Pakar: Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi karena Konsumsi Hewan Ternak

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Awas, Dokter Ingatkan Bahaya Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat
  • Resistensi Antibiotik, 700 Ribu Orang di Dunia Meninggal Tiap Tahun
  • Resistensi Antibiotik, Ancaman Silent Pandemi yang Mengerikan

Ketika ayam dipotong dan dagingnya dikonsumsi manusia, bakteri yang kebal ini akan berpindah ke manusia. Lalu, ketika manusia terinfeksi suatu penyakit yang berkaitan dengan bakteri tersebut maka tubuhnya akan kebal dari antibiotik.

"Selain itu, antibiotik yang tertinggal di tubuh hewan juga akan ikut terkonsumsi. Ini juga akan mempengaruhi kemampuan manusia menerima antibiotik," jelasnya.

Hal ini membuat penggunaan antibiotik terhadap hewan harus terus diperhatikan dan diawasi. Para peternak harus diberi penyuluhan terkait penggunaan antibiotik ini.

Jangan sampai antibiotik ini digunakan sembarangan dengan tujuan menggemukkan hewan ternak. Antibiotik bukan suplemen penggemuk badan hewan, tapi hanya boleh digunakan sesuai resep dokter hewan ketika hewan ternak mengalami infeksi bakteri atau virus.

"Harus diingat adalah perjalanan tubuh mengalami resistensi antibiotik itu pelan, senyap, tidak ada gejala. Tahu-tahu terinfeksi virus atau bakteri, tidak bisa diobati lalu meninggal. Jadi semua harus dikawal, bukan hanya manusia tapi juga pada hewan ternak," ujar Budiyanti.

(tst/wiw)

上一篇:Nah Lho! Lampu di Kantor Kementerian BUMN Mendadak Dimatikan, Bagian dari Efisiensi Anggaran?
下一篇:Awas, Kamu Bisa Kena 4 Penyakit Kulit Ini di Musim Hujan
相关文章